Senin, 27 April 2015

TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK X


Tugas makalah: Media Pembelajaran



PEMBELAJARAN JARAK JAUH



 









KELOMPOK X:
AGUSPIAN
HILDA FEBRIANTY





JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2015



BAB I
PENDAHULUAN
1.     Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan terpadu dengan melibatkan seluruh komponen-komponen yang ada dalam kegiatan pendidikan. Jalinan yang terjadi dalam komponen-komponen tersebut akan membentuk suatu sistem yang saling keterkaitan dan bekerjasama dalam mencapai tujuan. Proses sistem dalam pendidikan itu merupakan usaha sadar yang sistemik dan sistematis selalu bertolak pada sejumlah landasan, dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan dari masyarakat. Kebutuhan tersebut tidak lain adalah perlunya usaha yang dilakukan untuk melakukan pemerataan dalam kegiatan pendidikan.
Dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional khususnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa telah mendorong tumbuhnya berbagai inovasi dalam sistem pendidikan. Usaha pembangunan pendidikan dengan cara konvensional seperti membangun gedung-gedung sekolah, dan mengangkat guru baru, tidak dapat lagi dipandang sebagai strategi yang mampu menjalankan transformasi pendidikan. Kita semua tahu bahwa pembangunan pendidikan tidak mungkin lagi dilakukan dengan menggunakan cara-cara lama, mengingat  masalah-masalah dalam pendidikan sekarang tidak mungkin lagi dipecahkan dengan menggunakan pendekatan masa lalu.
Kondisi geografis negara  Indonesia yang unik, serta perubahan yang besar dalam sistem pembangunan yang dipengaruhi oleh lingkungan secara global mengharuskan kita untuk mengembangkan sistem pendidikan yang lebih terbuka, luwes, dan dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukan tanpa memandang usia, gender, lokasi, kondisi sosial, ekonomi, maupun pengalaman pendidikan  yang sebelumnya. Sistem yang perlu dikembangkan dalam memperluas kesempatan pendidikan, juga harus berfungsi sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan secara merata, meningkatkan relevansi pendidikan sesuai dengan kebutuhan, dan meningkatkan efisiensi dalam penyelenggraan pendidikan.
Salah satu cara yang dapat digunakan dan dapat dikembangkan dalam memecahkan persoalan tersebut adalah  dengan menerapkan sistem pembelajaran  jarak jauh, yang mana sistem tersebut merupakan salah satu subsistem dalam pendidikan nasional. Penekanan akan pentingnya sistem pembelajaran jarak jauh dalam sistem pendidikan nasional telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional dan diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan bentuk perwujudan visi dan misi serta strategi pencapaian tujuan pendidikan nasional.
2.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a.       bagaimana konsep sistem penbelajaran  jarak jauh?
b.      Bagaimana penyelenggaraan sistempendidikan jarak jauh?
3.     Tujuan penulisan
Makalah ini bertujuan untuk:
1.      Mengetahui ruang lingkup dan konsep pendidikan jarak jauh
2.      Mengetahui penyelenggaraan sistem pendidikan jarak jauh




BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep dan Penyelenggaraan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
1. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh
Menurut Dohmen (1967) mengemukakan bahwa pembelajaran jarak jauh adalah suatu bentuk pembembelajaran mandiri yang terorganisasi secra sistematis yang dilakukan oleh sekelompok tenaga pengajar yang memiliki tanggung jawab yang berbeda.Tanggun jawab pengajar-pengajar tersebut meliputi kegiatan konseling,penyajian materi ,pembelajaran,supervise dan pemantauab terhadap keberhasillan siswa.
Sedangkan Peters (1973) mengatakan bahwa pendidikan jarak jauh adalah metode penyampaian pengetahuan ,keterampilan dan sikap melalui penggunaan media yang menerapkan sistem indusrialilasi dalam pembelajaran.
Berdasarkan analisis terhadap sejumlah definisi dan implementasi sistem pendidikan,Keegan (1980) mengemukakan karakteristik system pendidikan jarak jauh sebagai berikut :
1. Keterpisahan antara pengajar dan peserta didik
2. Adanya pengaruh dari organisasi pendidikan yang membedakannya dengan belajar sendiri.
3. Pengunaan beragam media –terutama media cetak, untuk menyampaikan material ajar.
4. Penyediaan komunikasi dua arah sehingga siawa dapat menarik manfaat dari fasilitas-fasilita tersebut dan bahkan dapat berinisiaif untuk melakukan dialog.
5. Kemungkinan adanya pertemuan untuk keperluan pembelajaran atau sosialisasi
6. Penerapan system industrialisasi
1. Keterpisahan antara pengajar dan peserta didik
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Moore (1993) mengenai keterpisahan antara pengajar dan peserta didik hanya dilihat dari dimensi jarak geografis ,tetapi juga meliputi jarak psikologis yang muncul sebagai akibat keterpisahan antara pengajar dan peserta didik.
2. Peranan Organisasi Pendidikan
Pembelajaran jauh kerap kali dirancukan dengan istilah belajar sendiri.Namun,Konsep belajar sendiri sering dirancukan sebagai belajar sendiri di rumah.Belajar sendiri dengan pembelajaran jarak jauh memiliki pengertian yang berbeda.Siapapun dengan keinginan yang muncul dari dirinya dapat belajar sendiri, belajar dari lingkugan ,pengalaman ,televise ,radio,surat kabar,dan sumber-sumber lain yang memungkinkan kita mempelajari sesuatu,tanpa disertai tujuan yang khusus .
Pada pembelajara jarak jauh ,siswa memperoleh bahan ajar yang telah disiapkan dan didesain khusus oleh instirusinya dan memiliki tujuan pembelajaran yang terkait pada kurikulum tertentu.Disinilah letak perbedaan belajar sendiri dengan system belajar jarak jauh .Peranan institusi penyelelenggara pembelajaran jarak jauh adalah untuk menggorganisasikan proses belajar siswa
3. Penggunaan Media dan Teknologi
Pada dasarnya penggunakan media dalam sebuah institu penyelenggara system pembelajaran jarak jauh harus mempertimbangkan aksebilitas siswa untuk menggunakannya.Penggunaan media yang trend dan canggih tidak akan bermanfaat sama sekali apabila siswa tidak memiliki akses untuk memanfaatkan media tersebut.
4. Komunikasi dua arah
Jarak yang memisahkan pengajar dengan siswa dalam sistem pembelajaran jarak jauh dapat diatasi dengan komunikasi dua arah.Sarana untuk menyediakan komunikasi dua arah dalam system pembelajaran jarak jauh merupakan hal yang tidak murah , misalnya telepon ,teleconferencing (audi,video,atau computer) .Pengadaan akomunikasi dua arah ini hanya dimungkinkan oleh institusi pendidikan jarak jauh yang cukup bermodal dari sis pegelola maupun sisi pengguna (siswa).
5. Penyediaan akses terhadap pertemuan tatap muka
Pertemuan tatap muka ini dapat dilakukan melalau bebarapa cara antara lain tutorial,kegiatan orientasi, dan kegiatan sosialisasi.Implimentasi dar kegiatan ini tergantung pada adanya tutor dan kedaan geografis.
6. Industrialilasi Pendidikan
Peters(1973) mengemukakan bahwa penyiapan bahan materi (pengetahuann,keterampilan dan sikap ),pemanfaatan media dan teknologi ,penggandaan bahan ajar serta distribusinya kepada siswa ,dilakukan secara terorganisasi dengan pembagian tugas yang jelas dan spesifik antara divisi-divisi yang terdapat di lingkungan institusi.
B.     Fungsi Pembelajaran jarak jauh
a)    Mempermudah dalam penyajian informasi
b)   Praktik dengan umpan balik
c)    Akses terhadap sumber-sumber belajar
Adanya pemanfaatan sumber belajar lainnya seperti;
1)        Materi yang telah di cetak  (buku teks, lembar kerja dan buku bacaan tambahan lainnya)
2)        Materi dengan bantuan audio visual (kaset audio maupun kaset video, sistem multimedia CD,DVD)
3)        Basis data computer (pencarian data on line)
4)        Kits (misalnya, untuk percobaan laboratorium, atau untuk menguji specimen dari objek sebenarnya)
5)        Perpustakaan
C.    Mengajar jarak jauh
Dalam mengajar sistem jarak jauh hal yang harus diperhatikan oleh pendidik:
a)    Guru harus mengatur dan mengurutkan isi dari materi yang akan diajarkan karena berkaitan dengan hasil apa yang akan diperoleh oleh siswa
b)   Mengetahui sumber daya apa saja yang tersedia
c)    Kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa untuk mengggunakan media apa yang tepat
d)   Apa yang harus para siswa laukukan untuk menjamin pengalaman belajar yang  berkualitas (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005)
D.    Peran yang harus dimiliki dalam PJJ
a)         Peran Siswa
Siswa harus memahami peran mereka dalam pendidikan jarak jauh, salah satunya adalah siswa harus mengetahui bagaimana menggunakan teknologi berkomunikasi dengan guru dan saling berkomunikasi dengan rekan , dan siswa harus dapat menggunakan teknologi untuk dapat berinteraksi dengan guru dalam kegiatan diskusi, siswa juga harus dapat mengetahui cara beretika dalam berkomunikasi.
b)        Peran Guru
Guru dalam pembelajaran jarak jauh harus dapat memastikan bahwa para siswa sepenuhnya memahami tanggung jawab mereka dan bagaimana mengatur mereka   kelas, dan guru harus mengawasi mereka agar tidak ada yang tertinggal dalam mengikuti materi pelajaran.
c)         Peran Fasilitator
Fasilitator merupakan pembantu ruang kelas jauh yang hadir di tempat-tempat yang jauh, Peran fasilitator dalam pendidikan jarak jauh
·      Mengawasi dan turut serta secara aktif dalam seluruh program yang terkait dengan siswa
·      Mendorong interaksi dengan guru dan sesama siswa
·      Mengontrol terhada jawaban yang diberikan pada tempat yang terpisah
·      Menyelesaikan secara langsung masalah pengajaran atau disiplin
·      Menyediakan lemabaran kerja dan kuis tambahan
·      Bertanggung jawab mengoperasikan dan mengatasi permasalahan peralatan
d)        Peran Teknologi
Dengan adanya teknologi seperti media audio, visual, kamera, televisi, telephone, perangkat lunak (Power point, Web, flash player, Dll)  semuanya itu dapat  memudahkan siswa dan guru dalam memberikan dan memahami materi pelajaran yang ada.

E.     Karakteristik PJJ
Berdasarkan definisi di atas maka dapat dilihat bahwa sistem pendidikan jarak jauh mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut:
a)      Pembelajaran jarak jauh merupakan suatu keseluruhan proses pendidikan dan pelatihan yang bersifat terpadu, meliputi komponen-komponen masukan (input), proses, dan keluaran (output).
1)      Komponen-komponen masukan tersebut meliputi populasi/sasaran yang perlu ditingkatkan kemampuannya yaitu tenaga pengelola, pelaksana, dan tutor yang memiliki kemampuan tertentu dalam suatu bidang ilmu. Kemudian peserta didik yang terdiri atas tenaga-tenaga dalam berbagai macam kategori yang memiliki tingkat pendidikan, pengalaman kerja, motivasi, hasrat belajar, dan cita-cita tertentu. Selanjutnya sumber material berupa sarana, perlengkapan, serta alat-alat penunjang kegiatan belajar. Kemudian sumber dana/ pembiayaan dan sumber informasi ketenagaan.
2)      Komponen proses terdiri dari kurikulum, bahan pembelajaran, media instruksional, bimbingan tutorial, dan strategi penilaian.
3)      Komponen keluaran meliputi kemampuan dan keterampilan, sikap, loyalitas, disiplin, dan pengalaman tertentu yang dihasilkan atau dikembangkan melalui program pembelajaran jarak jauh.
b)      Pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk pengajaran modular. Modul yang dimaksudkan disini adalah suatu unit program pembelajaran terkecil yang secara rinci menggariskan:
1)      Tujuan instruksional yang akan dicapai.
2)      Topik yang akan dijadikan materi dalam pembelajaran.
3)      Pokok-pokok materi yang akan dipelajari.
4)      Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang lebih luas.
5)      Peranan guru dalam proses belajar mengajar.
6)      Alat-alat dan sumber yang akan digunakan.
7)      Kegiatan-kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh peserta didik secara berurutan.
8)      Program evaluasi yang akan dilaksanakan.
F.   Lingkup Pembaelajaran jarak jauh
Sistem pembelajaran jarak jauh secara mendasar dapat ditinjau dari berbagai hal yaitu :
a. Penyelenggaraan
b. Sasaran
c. Bentuk/model
d. komponen
a. Penyelenggaraan
Sistem pembelajaran jarak jauh dapat diselenggarakan baik oleh swasta maupun pemerintah.Pembelajaran jarak jauh yang bersifat pelatihan singkat untuk keterampilan atau pengetahuan tertentu dengan kebutuhan masyarakat ,juga banyak diselenggarakan oleh institusi pemerintah maupun swasta.contoh lembaga pemerintah yang menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh yaitu UT dan SMP terbuka kemudian instansi swasta yang menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh seperti LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) dan IBI.
b. Sasaran
Sasaran peserta system pembelajaran jarak jauh dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu,jalur ,jenjang ,dan usia.Jalur pembelajaran dapat berupa jalur sekolah atau jalur luar sekolah . Jalur sekolah artinya pendidikan yang ditempuh mengikuti struktur kurikulum yang baku dan berlaku. Sedangkan jalur luar sekolah adalah pendidikan yang bersifat pelatihan pendek yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Sistem pembelajaran jarak jauh dapat menjangkau jenjang pendidikan SD,SMA,sekolah tinggi atau perguruan tinggi.Demikian pula usia dalam system jarak jauh tidak di batasi.
G.  Model Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Pada dasarnya terdapat 3 model penyelenggaraan system pembelajaran jarak jauh yang sering dikenal dengan yaitu : single mode, dual mode, dan konsorium.
1. Model Tunggal (single mode)
Model single mode adalah institusi yang secara khusus memberikan pelayanan kepada siswa secara jarak jauh .Pada umumnya ,institusi yang menerapkan single mode ini memiliki struktur organisasi yang lengkap , mulai dari pengembangan bahan ajar, proses belajar, distribusi bahan ajar dan evaluasi hasil belajar ,serta dilengkap dengan unit pendukung lainnya yang dirancang untuk memberikan layanan pendidikan jarak jauh .contohnya CNED
2. Dua Mode
Institusi yang menerapkan mode dual mode adalah institusi yang menyelenggarakan pendidikan dalam dua cara dan tatap muka. Penerapan mode dual mode ini apabila ditinjau dari faktor ketersediaan tenaga pengajar cukup menguntungkan. Tenaga pengajar yang telah dimiliki oleh institusi untuk mengajar secara tatap muka , dapat direkrut dan berperan sebagai penyiapan bahan ajar ,proses pembelajaran (proses bantuan tutor ,konseling ) serta pelaksanaan evaluasi.
3. Model Konsorsium
Model konsorsium dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh adalah penyelenggraan pembelajaran jarak jauh yang didasari atas kolaborasi beberapa institusi. Kolaborasi melibatkan institusi dengan berbagai bidang keahlian seperti perancangan program, pengembangan bahan ajar, proses pembelajaran ,distribusi bahan ajar ,dan evaluasi hasil belajar .Dengan adanya kolaborasi ini maka tidak diperlukan pengadaan fasilitas atau keahlian sumber daya manusia dalam berbagai bidang oleh institusi.
H.   Komponen system pembelajaran jarak jauh
Kaye dan Rumble (1981) merumuskan siatem organisasi pada system pembelajaran jarak jauh yang dibedakan dalam empat subsystem yaitu:mata pelajaran ,siswa,logistic, pengambilan kebutuhan .
1. Mata Kuliah /mata pelajaran .Subsistem ini terdiri dari beberapa komponen kegiatan yang harus dilakukan yaitu:
 Pengembangan mata kuliah/mata pelajaran
 Produksi mata kuliah/mata pelajaran
 Distribusi mata kuliah / mata pelajaran ,yang terdiri dari bahan ajar dan kegiatan belajar.
2. Siswa. Subsistem ini terdiri beberapa komponen yaitu:
 Penerimaan siswa
 Pengambilan mata kuliah /mata pelajaran
 Penetapan tutor dan konselor untuk siswa
 Proses belajar siswa
 Penilaian hasil belajar siswa
 Pemberian sertifikat
3. Logistic .Subsistem ini pada dasarnya berhubungan dengan pendukung kegiatan yang terdiri dari beberapa komponen yaitu:
 Staf
 Keuangan
 Perlengkapan (sarana/prasarana)
 Informasi
4. Pengambilan keputusan dan control
Subsistem ini merupakan tahap pengambilan keputusan dan control mengenai seluruh penyelenggaraan system pembelajaran baik yang berkaiatan dengan kegiatan yang bersifat akademik maupun administrasi. Berdasarkan dua pendekatan system pembelajaran jarak jauh yang dikemukakan oleh Kaye dan Rumble (1981) dan Tian Belawi (2000), komponen kegiatan utama dalam system pembelajaran jarak jauh terdiri dari :program , bahan ajar, layanan belajar, evaluasi hasil belajar.
A.    Pengelolaan Pembelajaran Jarak Jauh
Ada telah mengenal komponen-komponen penting dalam system pembelajaran jarak jauh kuruyaitu:
a)      Program
b)      Bahan ajar
c)      Layanan
d)     Evaluasi Hasil Belajar
 Program
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penawaran program dalam system pembelajaran jarak jauh adalah sebagai berikut
1. Studi kelayakan perlu dialkukan untuk melihat kemungkinan diselenggarakan suatu program dengan melihat beberapa hal yaitu kebutuhan masyarakat akan program (kualifikasi yang dibutuhkan ,keberlanjutan ); ketersediaan sumber daya ( tenaga pengembang bahan ajar ,tenaga adminstrasi, dan penunjang sarana dan prasarana );pendanaan (dana investasi, dana oprasional dan pemeliharaan , penerimaan internal).
2. Kurikulum
Kurikulum harus dapat menggambarkan bentuk program yang akan ditawarkan yang antara lain meliputi aspek tujuan program ,profil llulusan ,keunggulan program . Kurikulum tersebut merupakan dasar pengembangan garis proram pengajaran (GBPP).
 Bahan Ajar
a.       Pengembangan bahan ajar
Dalam system pembelajaran jarak jauh , paket bahan ajar merupakan komponen yang sangat penting ,karena merupakan sumber belajar utama bagi peserta didik . Rowntree (1994) mengelompokkan media cetak yang dapat dimanfaatkan dalam system pembelajaran jarak jauh menjadi empat katagori yaitu media cetak ,media audio –visual, media praktikum dan meida interakif.
Tabel pengelompokan Media menurut Rowntree
Cetak
Audio-visual
praktikum
interaktif
 Buku yang sudah diterbitkan
 Kaset audio
 Praktikum Kit
 Jarak jauh
 Buku yang dirancang khusus
 Audio disc
 Praktikum Lapangan
 Jarak dekat
 Buku kerja
 Siaran radio


 Pedoman belajar
 Slide /film strip


 Poster,pamlet,peta
 Kaset vidio


Beberapa alternative pengembanagn bahan ajar dalam system pembelajaran jarak jauh Rowntree (1994 ) yaitu :
1. Menggunakan paket bahan ajar yang telah dikembangkan oleh institusi jarak jauh lain
2. Menggunakan bahan yang oleh intitusi ,pendidikan konvensional seperti buku teks,video,ataupun materi belajar yang dapat digunakan .
3. Pengembangan bahan ajar baru
Pengembangan bahan ajar dapat dilakukan minimal melalui dua pola pendekatan seperti yang dikemukakan oleh Moore & Kearsley (1996) yaitu pola penulis-editor dan couse team.
a. Pendekatan Penulis-editor
Pengembangan bahan ajar melibatkan dua orang yaitu penuli dan editor. Penulis diasumsikan berfungsi sebagai ahli materi keilmuan ,ahli desain instruksional,ahli media dan ahli evaluasi.sedangkan editor berfungsi rangkap sebagai couse manager, penelaah materi, penyuting format dan ketikan ,serta penyutingan bahasa.
b. Pendekatan Course
Tim pengembangan bahan ajar dengan pendekatan course tim ini melibatkan beberapa tenaga ahli yang terdiri dari :materi/penulis,ahli desain instruksional,ahli media, dan manager /penanggung jawab pengembangan bahan ajar /mata pelajaran.
 Layanan Bantuan Belajar
Walaupun bahan ajar pada system pembelajaran jarak jauh telah dirancnag untuk dipelajari sendiri ,pada kenyataannya setiap peresta didik dalam proses belajarnya memerlukan bantuan ataupun dukungan dari orang atau pihak lain ,baik pada saat memulai kegiatan belajarnya ,pada saat proses belajar ,ataupun sesudah proses belajar berakhir.Secara institusi layanan bantuan belajar pada system pembelajaran jarak jauh yang dapat diberikan melalui berbagia cara antara lain :
a.       Tutorial
b.      Bimbingan dan konseling
c.       Fasilitas /pusat sumber belajar
v  Tutorial
Layanan akademik dalam bentuk tutorial dapat dilakukan baik secara tatap muka maupun jarak jauh dengan menggunakan media.
1. Tutorial tatap muka pada dasarnya fungsi tutorial tatap muka adalah membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mempelajari bahan ajar (Rowntree,1994)
2. Tutorial jarak jauh.
Tutorial jarak jauh dapat dilkukan secara tertulis melalui surat lewat pos /elektronik( mailing mail/list ),melalui telepon /telekonferensi audio, telekoferensi video,tutorial radio atau televisi.
v  Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling merupakan bantuan belajar yang mendukung dan memfasilitasi proses belajar peserta didik ,mulai dari registrasi awal sampai lulus.
v  Fasilitas /pusat sumber belajar
Bantuan belajar juag harus meliputi perencanaan penyediaan sara akademik dalam pemanfaatan sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa seperti:
a)      *Ruang tutorial
b)      *Mini lap
c)      *Perpustakaan mini
d)     *Ruang komputer
e)      *Akses internet
Bantuan belajar dalam bentuk fasilitas tersebut akan membantu proses belajar peserta didik ,sehingga mereka tahu kemana harus datang bila memerlukan bantuan dalam proses belajarnya.
v  Evaluasi Hasil Belajar
Jenis evaluasi belajar
Evaluasi hasil belajar dimaksudkan untuk menjamin mutu kelulusan dan mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang telah ditentukan dalam tujuan pendidikan .Jenis evaluasi hasil belajar yang dapat diterapkan dalam system pembelajaran jarak jauh dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1. Tes Formatif
merupakan evaluasi hasil belajar yang terdapat dalam bahan ajar ,yang bertujuan untuk melihat sejauh mana peserta didik menguasai materi yang dipelajari dalambahan ajar.
2. Tes Mandiri(TM)
TM merupakan salah satu bentuk tes formatif secara mandiri.
B.     Kelebihan dan kekurangan PJJ
Berikut kelebihan dan kekurangan pembelajaran jarak jauh :
Ø  kelebihan
1. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat  berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, waktu.
2. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan.
3. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang  dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara mudah.
4. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
5. Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif dan lebih mandiri.
Ø  kekurangan
Walaupun demikian pembelajaran jarak jauh juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan,
antara lain :
1. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan antarsesama peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
3. Proses pembelajarannya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
4. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
5. Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat banyak.














BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari hasil pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa:
a.       Sistem pendidikan jarak jauh adalah suatu usaha pendidikan yang bertujuan memperluas kesempatan memperoleh pendidikan di luar kelas atau kampus dengan memberi kemungkinan bagi para siswa untuk belajar tanpa harus meninggalkan tempat tinggal dan tugas pekerjaannya.
b.      Penyelenggaraan sistem pendidikan jarak jauh dapat dilakukan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan seperti pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, dan pendidikan berkelanjutan.
B.  Saran
Dari pembahasan di atas penulis memberikan saran:
a.       Bagi pemerintah agar senantiasa selalu melakukan pengawasan terhadap kebijakan pendidikan yang telah ditetapkan, supaya bisa mengevaluasi kelemahan-kelemahan pelaksanaan dalam program pendidikan yang telah ditetapkan.
b.      Bagi peserta didik diharapakan mampu memanfaatkan sumber belajar yang ada di dalam lingkungannya agar dapat belajar secara mandiri dalam menunjang kegiatan belajar dalam sistem pendidikan jarak jauh.
c.       Bagi pengelola program pendidikan jarak jauh agar senantiasa melaksanakan tugas dengan baik agar rencana dan pelaksaan kesempatan dan pemerataan pendidikan dapat tercapai secara maksimal.
d.      Bagi masyarakat hendaknya selalu mendukung program ini agar program pemerintah dalam pemerataan pendidikan serta program wajib belajar sembilan tahun dapat tercapai sesuai dengan tujuan.





DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 1994. Sistem Pembelajaran Jarak jauh dan Pembinaan Ketenagaan. Bandung:
Trigenda Karya.
Tian Belawati. 1999. Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. Jakarta :Universitas Terbuka

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sisdiknas. 2007. Jakarta: Sinar Grafika.